JANGAN MENANGIS UNTUKKU

Posted by DODI JAYA On Selasa, 06 September 2011 0 comments

Ketika senja itu datang tiada apa yang aku perdulikan hanya seraut wajah yang setiap saat hadir dalam kesendirian hidupku,,, aku merasakan seolah berat untuk mengungkapkan dan menyatakan perasaan yang begitu bergejolak, membebani dalam setiap mimpi-mimpiku,,, Bagiku Lia adalah sesosok wanita yang spesial, kebaikannya telah melunakkan hatiku, kelembutannya telah menghadirkan rasa yang begitu berbeda, rasa itu yang kini hadir
"Lia kenapa aku jatuh hati padamu,,, kenapa aku terus memikirkan mu, bila rasa ini timbul entah pada siapa lagi aku mengadu, dalam diriku pun tidak akan kuat untuk menanggungnya sendiri, Sungguh aku mencintaimu".
***
Satu jam tercurahkan mengejar keindahan. dan cinta adalah permata kemuliaan abad,karena cinta bukanlah kata sederhana penuh makna, cinta bukanlah hal yang harus dihindari, meski rasa sakitnya menghujam didada dan pedihnya tak hilang di telan masa.
karena selain kepedihan dan duka, cinta juga menghadirkan keharuman bunga-bunga semesta yang merekah di kala fajar dan kelembutannya mendamaikan jiwa dan keindahanya tak terlukiskan
***
Namun dengan apa aku menyatakan perasaan cinta ini, dengan keberanian tidak cukup kah?. apakah egois jika menyatakan perasaan cintaku, namun apabila taqdir menghendaki akankah cinta harus di paksa?.
"Aku harus berani, aku tidak mau dikatakan pengecut oleh diriku sendiri, memang benar, dengan cara apapun aku harus mengungkapkannya, karena itu hakku untuk mencintai dan di cintai".
Dan saat-saat itu yang paling membahagiakan ku, ketika aku melihat senyum manisnya, ketika senyuman itu mampu menghilangkan rasa gundah ku. dan saat saat besama dia yang aku rasakan paling indah, tiada keindahan manapun yang mampu mengalahkannya.
Dihatiku yang paling dalam ada sebuah kidung yang tak terkatakan, sebuah kidung yang hidup dalam akar hatiku, yang tak mau mengalir seperti tinta diatas kertas. ia membalut seluruh tubuhku dengan jubah kasih transfaran, kecuali mulutku. bagaimana aku dapat menghembuskan nafasnya?. Inilah kidung cinta yang mampu menyesatkan ku, yang membuatku mabuk, yang membuatku tidak sadar akan keberadaan ku, hanya lah ke egoisanku yang mampu berbicara, "aku harus memiliki dia"
Aku tidak akan perduli sama siapapun aku tidak akan malu, bila harus mencintainya.
***
Malam minggu seperti umumnya dengan adanya kisah percintaan itu, aku memberanikan diri untuk menemuinya, mengajaknya jalan, hanya sekedar menghabiskan waktu, menghabiskan waktu meski sampai jam 10 saja, namun waktu yang sangat cepat itu bagi mereka dan juga bagi aku mungkin akan selamanya akan menjadi suatu memori yang tak akan pupus.
Aku datang kerumahnya dengan harapan dia mau aku ajak keluar, namun kenyataan hanya lah kenyataan yang aku saksikan saat itu dengan kesadaran penuh aku melihatnya bersama seorang lelaki hendak pergi, sebelum turun dari sepeda motorku aku sempat merasa enggan dan ingin berbalik arah berpaling dari pemandangan itu, namun sudah terlanjur aku hendak bertamu malam itu, akhirnya aku terpaksa juga untuk menemuinya, lia tersenyum menyambut kedatangan ku
"wah untung kami belum pergi, ada perlu apa mas?" katanya begitu ramah padaku yang semakin membuat hatiku terpikat, namun senyuman itu tidak mampu untuk menyembunyikan rasa cemburuku.
"Maaf Lia itu siapa?" Tanyaku meluncur seketika
"Oh iya mas kenalkan teman Lia mas Rendy"
"Joy" kataku sambil bersalaman dengn rendy
"emang Lia mau kemana gitu?" tanyaku kembali begitu saja yang mungkin aku rasakan membuat lia tidak enak hati
"oh iya,,, mari masuk mas, gak enak ngobrol diluar,,," jawab lia spontan memecah kekakuan suasana ketika itu.
"Gak usah makasih, aku cuman mampir sebentar, salam buat ibu bapak ya, mas mau pergi dulu tadinya mau ngobrol ma lia, tapi kalau lia nya sibuk gak apa-apa, mas pergi saja" jawabku sebisanya
"Bener gak apa-apa?. tapi kan setidaknya masuk dulu kita ngobrol di dalam"
" makasih maaf mengganggu permisi ya, mari Rendy aku pergi duluan.
entah lia memperhatikan kekakuan sikapku atau tidak saat itu, namun yang jelas aku benar-benar cemburu, aku sangat cemburu.
***
Tinggalkan daku, kesalahanku. Demi cinta yang telah menyatukan jiwamu dengan kekasihmu, Pergilah, tinggalkan akau pada hatiku yang menangis. Biarkan diriku berlayar mengarungi samudra impianku, menunggu sampai datangnya hari esok, aku punya sekeping hati, dan aku ingin membawanya, keluar dari penjara hati, namun kenyataan sebaliknya hatiku semakin terbebani dengan rasa ini, haruskah aku menangis bila menuruti rasa cemburu ini, aku harus menenangkan diri malam ini, hanya vodka inilah satu-satunya, aku tidak mau mengenang saat seseorang disampingmu, dan seseorang itu bukan aku, mungkin hanya dengan mabuk aku dapat melupakan rasa cemburu ini.
"cinta penghianat,,, dimana elo saat elo gue butuhkan, enak-anakan elo pergi dengan orang laen disaat gue mau. dlu elo selalu datang nemenin gue sekarang elo malah pergi dengan dia , apa peduli elo padaku, gue muak pada loe cinta hahaha
Dan lagu itu semakin membuat aku begitu teriris tersakiti.
***
Sekali ku telah berjanji
Tak akan ludah ku telan kembali
Karena ku telah memilih
Cinta hanyalah satu tuk dirimu
Namun apa yang telah kau beri
Memang benar lidah tiada bertulang
Dulu kita berjanji
Tak akan pernah saling menyakiti
Cukuplah sudah , , ,
Jangan menangis untuk ku
Hapuslah air mata mu
Beribu kata maaf mu tak akan merubah
Hati terlanjur terluka
Selalu ku mencoba dan terus mencari
Jalan untuk memaafkan mu
Walau ku tau semua hanya sia-sia
Ku sadar cinta mu terlahir bukan untuk ku
***
pagi itu lia datang padaku menemuiku ketika aku dilanda kegelisahan, dia tetap tersenyum manis padaku, lia datang ke asramaku meminta untuk aku mengantarkannya belanja.
Memang aku dan lia sudah kenal sejak lama dan kami sangat akrab, sebelum rasa ini datang aku tidak secanggung ini, dulu kami saling terbuka tertawa lepas tidak ada keraguan.
namun kedatangannya saat ini begtitu berbeda, dia datang benar- benar mengunci semua kalimat yang hendak aku ucapkan.
"Mas bentar lagi kami akan tunangan"
"What???"
aku tidak menyangka perkataan itu akan meluncur begitu saja dari mulutnya tanpa menghiraukan perasaan ku.
"Benar mas, mas Rendy akan melamarku minggu depan, senangnya mas, mas juga harus senang mlihat kebahagiaanku".
Nasehatilah Diriku,kesalahanku, bukan karena bencana telah membuka hatiku dan air mata telah menggenang di pelupuk mataku, melainkan karena rasa perih itu, rasa perih dari rasa cinta yang tidak akan pernah terobati, cinta ku hanya tinggal menyisakan kepingan -kepingan luka, serpihan-serpihan kehinaan yang tidak akan pernah dianggap lagi, jangan menagis untuk ku karena sampai saat ini kamu tidak akan pernah tahu tangisanku, tidak akan pernah tahu perasaan ku yang teramat sangat mencintaimu.
hari ini adalah sabtu malam tidak akan aku habiskan waktu ini selain untuk meminum sesuatu yang bisa menyegarkan fikiranku, kuhirup asap-asap beracun, aku tidak perduli racun itu akan meracuni otakku nantinya,,, yang pastinya aku akan melupakan, melupakan keindahan itu, meninggalkan kenangan pahit dimasa lalu bersamamu.
***
dan keesokan harinya lia pun kembali menemuiku, aku tidak perduli dan menunjukkan ke cuekan sikapku padanya, bekas-bekas minuman bekal semalam masih tercecer diatas meja, serta bekas daun sialan itu pun masih menyisakan bau aroma yang menyengat.
"joey, kamu minum?, lalu apa ini?. kenapa kamu merusak diri kamu dengan racun ini"
"apa peduli kamu, kamu sama sekali tidak pernah memperdulikan aku"kataku se enaknya
"joey kalau memang kamu punya masalah selesaikan dengan kepala dingin, ingat joey ada aku, aku teman kamu mungkin bisa menyelesaikan masalahmu kita selesaikan bersama, kamu aneh joey sekarang-sekarang ini, tingkah lakumu tidak sehangat dulu, tidak seramah dulu, waktu-waktumu selalu di habis kan untuk menyendiri dikamar, ada apa joey?. kenapa katakan padaku?"
"kamu sama sekali tidak pernah dan tidak akan pernah peduli padaku"
"kenapa berkata seperti itu, tidak cukup kah selama ini, aku berusaha menemanimu, aku selalu ada buat kamu, apa lagi yang kau ragukan dari aku, kamu mabuk joey hingga kamu melantur kayak gitu"
"iya aku memang mabuk, aku memang begini karena kamu,karena kamu sama sekali gak mengerti perasaanku terhadap mu, Lia perlu kamu ketahui aku sangat mencintaimu kenapa kamu enak-enakan bermesraan ma dia, menikahlah sama dia, aku tidak perduli pergilah dari kehidupanku, tinggalkan aku"
aku tidak bisa menahan lagi semua perasaan itu aku ungkapkan sebisanya, sebisaku meskipun itu terlambat buat aku.
sore itu penyesalan yang telah terbuat karena aku benar-benar mengacaukan fikiran lia, kenapa aku sekejam dan setega itu, aku mengusirnya dari rumahku, aku kunci pintu rapat-rapat dan tidak akan pernah aku tunjukkan kesedihan ini,rasa yang telah berubah dari teman menjadi cinta, dan kini yang tersisa hanya luka
***
waktu yang berbaring mengiringi sakit hatiku terasa semakin lambat, lambat laun lambat berkurang kecepatannya, hingga npada ahirnya saat itu datang menghampiri dengan teramat sangat aku menyesali kedatanganya, waktu pertunangan lia dengan Rendy.
isakan tangis telah melayukan mataku yang memantulkan keindahanmu dan mengeringkan bibirku yang kau basahi dengan ciuman, apakah engkau mendengar tangisanku, apakah kamu tahu rasa rindu ini,rasa rindu yang menyesak jadi kepiluan, dan kemarahan, sungguh ketidak adilan ini telah benar berlaku terhadapku, aku hampiri ponsel ku yang sejak lama berdering 12 panggilan, yang memang benar aku abaikan, karena aku tahu benar, itu adalah lia, bahkan 12 baginya belum cukup, berkali-kali telp ini memanggil sengaja aku membiarkan, terahir kemudia lia mengirimiku sms:" mas harus berani hadapi ini, tolong mas jangan menangis di hari kebahagiaan ku ini, karena mas juga tidak akan rela jika lia menangis untuk mas. ingat mas jangan mabuk-mabukan lagi, lia akan selalu berusaha dan berdo'a untuk kebahagiaan mas, mas doa kan lia"
Lelaki bodoh kenapa aku tercipta sebagai orang yang bodoh blo'on sekaligus tolol, aku tidak akan merelakan air ini terjatuh begitu saja, biarlah semuanya berlalu seiring dengan taqdir yang aku hadapi sekarang, aku sadar dan tidak mungkin keadaan ini dipaksakan.
***
Selepas kerja aku hanya bengong menyendiri dilkamar, entah merenungi nasib atau memang aku tidak percaya padanya, pada nasib yang telah mengaturku, hingga pada hari pernikahanya aku menyempatkan hadir, menghadiri acara pernikahan lia bukan ini yang aku inginkan sebelumnya,.
"makasih mas, telah hadir datang memenuhi undangan Lia, mas maafin lia ya mas" aku lihat lia menangis dihadapanku, aku pun tidak mau mengacaukan acara pernikahannya, aku tahan sekuat tenaga air mata yang mau tertumpah ini, tidak mau membuat perasaan lia semakin teriris, kemudian aku pun menghampiri rendy dan aku berbisik sesuatu padanya:
"jaga baik-baik dia, awas kalau sedikit saja kau buat dia menangis." aku pun berlalu untuk secepat mungkin meninggalkan tempat itu, namun rendy menarik tanganku
"makasih telah menjaga lia, kamu orang yang sangat baik dan spesial buatnya, joey jangan dendam padaku ya, teman lia teman aku juga.
Sekeping luka yang membutuhkan waktu yang agak lama untuk menyembuhkannya, diatas sepeda motorku air mataku tumpah tak tertahan, mengirimgi rasa sakit hatiku yang tidak berhasil memilkinya, namun aku sadar mungkin cintanya bukan terlahir untuk aku, melainkan untuk rendy.
"Tenang saja lia, aku tidak menangis untuk kamu, ini hanya air mata biasa, air mata yang jatuh bila bathin terasa teriris, aku tidak menangisimu."
***
Sekali ku telah berjanji
Tak akan ludah ku telan kembali
Karena ku telah memilih
Cinta hanyalah satu tuk dirimu
Namun apa yang telah kau beri
Memang benar lidah tiada bertulang
Dulu kita berjanji
Tak akan pernah saling menyakiti
Cukuplah sudah , , ,
Jangan menangis untuk ku
Hapuslah air mata mu
Beribu kata maaf mu tak akan merubah
Hati terlanjur terluka
Selalu ku mencoba dan terus mencari
Jalan untuk memaafkan mu
Walau ku tau semua hanya sia-sia
Ku sadar cinta mu terlahir bukan untuk ku
***
(TAMAT)

0 comments to JANGAN MENANGIS UNTUKKU

Posting Komentar

Monggo lur yang sopan ya.

DODI JAYA. Diberdayakan oleh Blogger.